KALI INI GWE KAN MEMBAHAS TENTANG USAHA
Lapangan pekerjaan
sekarang mulai menurun orang orang yang terpilihlah yang biasanya dapat
berkerja di perusahaan perusahaan besar yangmaju. Seharusnya kita sekarang
berfikir lebih kreatif dan inofatif. Sekarang banyak orang orang yang bekerja keras untuk bisa berkerja di
perusahaan besar atau instansi yang menawarkan Gaji yang besartapi hasilnya
NOL. Karena orang yang mau berkerta sangat melimpah dan lapangan pekerjaan yang
sempit. Kita seharusnya bisa membuat lapangan pekerjaan yang banyak dan membantu
orang orang yang mau berkerja tanpa harus mamiliki pengalaman berkerja yang
banyak dan pendidikan yang tinggi. Sekarang banyak orang yang mulai mandiri dan
berwira usaha dengan orang orang seperti yang saya lakunan saat ini dan
hasilnya cukup memuaskan,,
BUTIK
BATIK
a.
Aspek
Pemasaran :
Yang
terpenting bagi sebuah butik adalah tempat yang strategis, sehingga dapat
memudahkan calon pembeli untuk berkunjung ke butik saya. Memang sudah ada
beberapa toko batik di Wonosobo, namun tidak membuat saya putus asa untuk
membuat usaha butik batik. Tempat-tempat strategis di Wonosobo seperti:
1.
Wilayah pasar sandang
2.
Pinggir jalan di pusat kota
Menurut saya, batik
sudah umum dimiliki semua orang di Indonesia, bahkan untuk hari Sabtu, banyak
sekolah-sekolah yang mewajibkan siswanya memakai batik. Itu membuat peluang
batik semakin digemari masyarakat.
Selain menunggu pembeli
di toko, sebaiknya untuk menjemput bola,memasarkan di desa-desa, di
kantor-kantor bahkan di sekolah-sekolah.
Promosi penting
dilakukan untuk mengembangkan usaha butik saya, promosi lisan langsung ke calon
pembeli, promosi menggunakan selebaran, atau promosi di sosmed.
b.
Aspek
teknik dan teknologi :
Penentuan posisi butik bertujuan agar keberadaan butik
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat dijalankan secara ekonomis,
efisien dan efektif. Tempat yang mudah dijangkau sarana transportasi.
Masalah desain ruangan butik juga akan mencakup
perencanaan fasilitas operasi yang akan digunakan. Teknologi yang digunakan
dapat mempengaruhi pemasaran. Pembeli akan lebih dimudahkan untuk bertransaksi
di kasir jika sudah menggunakan komputer yang bisa mengeluarkan nota pembelian
yang dicetak seperti di mall. Namun untuk sebuah usaha butik yang baru
dibangun, belum perlu untuk menggunakan sesuatu yang modern.
Selalu menyediakan batik dengan model terbaru,
menyederhanakan model untuk kelas ekonomi, menambah beberapa barang tambahan
(seperti tas batik, sepatu batik, dll), menambah merk yang dapat bersaing,
menambah pelayanan atau garansi kepuasan.
Merencanakan harga lebih murah, menawarkan potongan harga
menarik, menawarkan harga promosi pada saat tertentu.
c.
Aspek
Lingkungan
Membangun sebuah butik
batik saya rasa tidak menciptakan pencemaran lingkungan. Usaha ini tidak
memiliki dampak negative secara fisik terhadap lingkungan sekitar. Tidak ada
polusi udara yang ditimbulkan ataupun polusi suara. Karena saya tidak
memproduksi batik sendiri melainkan membeli batik di Pekalongan untuk dijual
kembali.
Pembeli tidak hidup
sendiri, ia berinteraksi dengan keluarganya, saudaranya, teman-temannya, dan
orang-orang di sekelilingnya. Pembeli adalah makhluk sosial yang dipengaruhi
oleh lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya. Jika pembeli puas dengan
butik saya, maka lingkungan sekitar pembeli juga akan ikut berkunjung ke butik
saya.
d.
Aspek
Finansial/Keuangan
Sebenarnya untuk
masalah modal itu tidak terbatas, tergantung omset yang kita punya, namun untuk
pengambilan keuntungan, saya akan mengambil untung minimal 30% dari harga jual.
Keuntungan akan lebih banyak didapatkan jika menjual batik dengan nominal
kecil. Daripada menjual yang mahal untungnya sedikit dan jarang yang membeli.
Namun tidak memustahilkan batik yang mahal juga tersedia di butik saya.
Modal untuk usaha
bisnis butik plus biaya operasional :
MODAL
1.
Belanja produk batik Rp 12.000.000
2.
Rak baju, patung dll Rp 2.000.000
3.
Hanger dll Rp 500.000
4.
Biaya promosi awal Rp 500.000
Total
modal Rp
15.000.000
BIAYA
1.
Transportasi PP WSB-Pekalongan Rp
100.000
2.
Air, listrik, telp dll Rp 200.000
Total
biaya Rp 300.000
Prediksi keuntungan:
Dengan asumsi sehari
rata-rata bisa menjual 10 produk. Harga rata-rata produk Rp 50.000 dengan
keuntungan rata-rata 30% dari harga beli.
Maka pemasukan
perbulan:
Penjualan/hari 10
produk @ Rp 50.000 =
Rp 500.000
Jadi taksiran
penjualan/bulan 300 produk @ Rp 50.000 =
Rp 15.000.000
Keuntungan:
Rp 15.000.000 x 30% -
Rp 300.000 (b. Operasional) =
Rp 4.200.000
Modal awal : keuntungan
= Rp 15.000.000 : Rp 4.200.000 = 3,5
bulan
Melihat dari sisi keuangannya,
usaha ini jelas sangat menguntungkan, namun perlu diwaspadai, karena usaha ini
menyangkut fashion, maka perkembangan tren model menjadi tuntutan utama yang
diperhatikan dalam kegiatan operasionalnya.
e.
Aspek
Hukum
Usaha yang akan saya
buat untuk pertama kali membutuhkan modal ≤ Rp 50.000.000, maka dapat
dikategorikan sebagai usaha mikro. Terdapat beberapa ijin dalam mendirikan
usaha, beberapa ijin yang diperlukan adalah SIUP, SITU, NPWP,
Terima kasih...
Email: agilr53@gmail.com Lapangan pekerjaan
sekarang mulai menurun orang orang yang terpilihlah yang biasanya dapat
berkerja di perusahaan perusahaan besar yangmaju. Seharusnya kita sekarang
berfikir lebih kreatif dan inofatif. Sekarang banyak orang orang yang bekerja keras untuk bisa berkerja di
perusahaan besar atau instansi yang menawarkan Gaji yang besartapi hasilnya
NOL. Karena orang yang mau berkerta sangat melimpah dan lapangan pekerjaan yang
sempit. Kita seharusnya bisa membuat lapangan pekerjaan yang banyak dan membantu
orang orang yang mau berkerja tanpa harus mamiliki pengalaman berkerja yang
banyak dan pendidikan yang tinggi. Sekarang banyak orang yang mulai mandiri dan
berwira usaha dengan orang orang seperti yang saya lakunan saat ini dan
hasilnya cukup memuaskan,,
BUTIK
BATIK
a.
Aspek
Pemasaran :
Yang
terpenting bagi sebuah butik adalah tempat yang strategis, sehingga dapat
memudahkan calon pembeli untuk berkunjung ke butik saya. Memang sudah ada
beberapa toko batik di Wonosobo, namun tidak membuat saya putus asa untuk
membuat usaha butik batik. Tempat-tempat strategis di Wonosobo seperti:
1.
Wilayah pasar sandang
2.
Pinggir jalan di pusat kota
Menurut saya, batik
sudah umum dimiliki semua orang di Indonesia, bahkan untuk hari Sabtu, banyak
sekolah-sekolah yang mewajibkan siswanya memakai batik. Itu membuat peluang
batik semakin digemari masyarakat.
Selain menunggu pembeli
di toko, sebaiknya untuk menjemput bola,memasarkan di desa-desa, di
kantor-kantor bahkan di sekolah-sekolah.
Promosi penting
dilakukan untuk mengembangkan usaha butik saya, promosi lisan langsung ke calon
pembeli, promosi menggunakan selebaran, atau promosi di sosmed.
b.
Aspek
teknik dan teknologi :
Penentuan posisi butik bertujuan agar keberadaan butik
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat dijalankan secara ekonomis,
efisien dan efektif. Tempat yang mudah dijangkau sarana transportasi.
Masalah desain ruangan butik juga akan mencakup
perencanaan fasilitas operasi yang akan digunakan. Teknologi yang digunakan
dapat mempengaruhi pemasaran. Pembeli akan lebih dimudahkan untuk bertransaksi
di kasir jika sudah menggunakan komputer yang bisa mengeluarkan nota pembelian
yang dicetak seperti di mall. Namun untuk sebuah usaha butik yang baru
dibangun, belum perlu untuk menggunakan sesuatu yang modern.
Selalu menyediakan batik dengan model terbaru,
menyederhanakan model untuk kelas ekonomi, menambah beberapa barang tambahan
(seperti tas batik, sepatu batik, dll), menambah merk yang dapat bersaing,
menambah pelayanan atau garansi kepuasan.
Merencanakan harga lebih murah, menawarkan potongan harga
menarik, menawarkan harga promosi pada saat tertentu.
c.
Aspek
Lingkungan
Membangun sebuah butik
batik saya rasa tidak menciptakan pencemaran lingkungan. Usaha ini tidak
memiliki dampak negative secara fisik terhadap lingkungan sekitar. Tidak ada
polusi udara yang ditimbulkan ataupun polusi suara. Karena saya tidak
memproduksi batik sendiri melainkan membeli batik di Pekalongan untuk dijual
kembali.
Pembeli tidak hidup
sendiri, ia berinteraksi dengan keluarganya, saudaranya, teman-temannya, dan
orang-orang di sekelilingnya. Pembeli adalah makhluk sosial yang dipengaruhi
oleh lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya. Jika pembeli puas dengan
butik saya, maka lingkungan sekitar pembeli juga akan ikut berkunjung ke butik
saya.
d.
Aspek
Finansial/Keuangan
Sebenarnya untuk
masalah modal itu tidak terbatas, tergantung omset yang kita punya, namun untuk
pengambilan keuntungan, saya akan mengambil untung minimal 30% dari harga jual.
Keuntungan akan lebih banyak didapatkan jika menjual batik dengan nominal
kecil. Daripada menjual yang mahal untungnya sedikit dan jarang yang membeli.
Namun tidak memustahilkan batik yang mahal juga tersedia di butik saya.
Modal untuk usaha
bisnis butik plus biaya operasional :
MODAL
1.
Belanja produk batik Rp 12.000.000
2.
Rak baju, patung dll Rp 2.000.000
3.
Hanger dll Rp 500.000
4.
Biaya promosi awal Rp 500.000
Total
modal Rp
15.000.000
BIAYA
1.
Transportasi PP WSB-Pekalongan Rp
100.000
2.
Air, listrik, telp dll Rp 200.000
Total
biaya Rp 300.000
Prediksi keuntungan:
Dengan asumsi sehari
rata-rata bisa menjual 10 produk. Harga rata-rata produk Rp 50.000 dengan
keuntungan rata-rata 30% dari harga beli.
Maka pemasukan
perbulan:
Penjualan/hari 10
produk @ Rp 50.000 =
Rp 500.000
Jadi taksiran
penjualan/bulan 300 produk @ Rp 50.000 =
Rp 15.000.000
Keuntungan:
Rp 15.000.000 x 30% -
Rp 300.000 (b. Operasional) =
Rp 4.200.000
Modal awal : keuntungan
= Rp 15.000.000 : Rp 4.200.000 = 3,5
bulan
Melihat dari sisi keuangannya,
usaha ini jelas sangat menguntungkan, namun perlu diwaspadai, karena usaha ini
menyangkut fashion, maka perkembangan tren model menjadi tuntutan utama yang
diperhatikan dalam kegiatan operasionalnya.
e.
Aspek
Hukum
Usaha yang akan saya
buat untuk pertama kali membutuhkan modal ≤ Rp 50.000.000, maka dapat
dikategorikan sebagai usaha mikro. Terdapat beberapa ijin dalam mendirikan
usaha, beberapa ijin yang diperlukan adalah SIUP, SITU, NPWP,
Terima kasih...
Email: agilr53@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar