Kamis, 13 Februari 2014

batik usaha

  KALI INI GWE KAN MEMBAHAS TENTANG USAHA



           Lapangan pekerjaan sekarang mulai menurun orang orang yang terpilihlah yang biasanya dapat berkerja di perusahaan perusahaan besar yangmaju. Seharusnya kita sekarang berfikir lebih kreatif dan inofatif. Sekarang banyak orang orang  yang bekerja keras untuk bisa berkerja di perusahaan besar atau instansi yang menawarkan Gaji yang besartapi hasilnya NOL. Karena orang yang mau berkerta sangat melimpah dan lapangan pekerjaan yang sempit. Kita seharusnya bisa membuat lapangan pekerjaan yang banyak dan membantu orang orang yang mau berkerja tanpa harus mamiliki pengalaman berkerja yang banyak dan pendidikan yang tinggi. Sekarang banyak orang yang mulai mandiri dan berwira usaha dengan orang orang seperti yang saya lakunan saat ini dan hasilnya cukup memuaskan,,

BUTIK BATIK
a.        Aspek Pemasaran          :
Yang terpenting bagi sebuah butik adalah tempat yang strategis, sehingga dapat memudahkan calon pembeli untuk berkunjung ke butik saya. Memang sudah ada beberapa toko batik di Wonosobo, namun tidak membuat saya putus asa untuk membuat usaha butik batik. Tempat-tempat strategis di Wonosobo seperti:
1.      Wilayah pasar sandang
2.      Pinggir jalan di pusat kota

Menurut saya, batik sudah umum dimiliki semua orang di Indonesia, bahkan untuk hari Sabtu, banyak sekolah-sekolah yang mewajibkan siswanya memakai batik. Itu membuat peluang batik semakin digemari masyarakat.
Selain menunggu pembeli di toko, sebaiknya untuk menjemput bola,memasarkan di desa-desa, di kantor-kantor bahkan di sekolah-sekolah.
Promosi penting dilakukan untuk mengembangkan usaha butik saya, promosi lisan langsung ke calon pembeli, promosi menggunakan selebaran, atau promosi di sosmed.


b.        Aspek teknik dan teknologi       :
            Penentuan posisi butik bertujuan agar keberadaan butik sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat dijalankan secara ekonomis, efisien dan efektif. Tempat yang mudah dijangkau sarana transportasi.
            Masalah desain ruangan butik juga akan mencakup perencanaan fasilitas operasi yang akan digunakan. Teknologi yang digunakan dapat mempengaruhi pemasaran. Pembeli akan lebih dimudahkan untuk bertransaksi di kasir jika sudah menggunakan komputer yang bisa mengeluarkan nota pembelian yang dicetak seperti di mall. Namun untuk sebuah usaha butik yang baru dibangun, belum perlu untuk menggunakan sesuatu yang modern.
            Selalu menyediakan batik dengan model terbaru, menyederhanakan model untuk kelas ekonomi, menambah beberapa barang tambahan (seperti tas batik, sepatu batik, dll), menambah merk yang dapat bersaing, menambah pelayanan atau garansi kepuasan.
            Merencanakan harga lebih murah, menawarkan potongan harga menarik, menawarkan harga promosi pada saat tertentu.

c.         Aspek Lingkungan
Membangun sebuah butik batik saya rasa tidak menciptakan pencemaran lingkungan. Usaha ini tidak memiliki dampak negative secara fisik terhadap lingkungan sekitar. Tidak ada polusi udara yang ditimbulkan ataupun polusi suara. Karena saya tidak memproduksi batik sendiri melainkan membeli batik di Pekalongan untuk dijual kembali.
Pembeli tidak hidup sendiri, ia berinteraksi dengan keluarganya, saudaranya, teman-temannya, dan orang-orang di sekelilingnya. Pembeli adalah makhluk sosial yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya. Jika pembeli puas dengan butik saya, maka lingkungan sekitar pembeli juga akan ikut berkunjung ke butik saya.

d.        Aspek Finansial/Keuangan
Sebenarnya untuk masalah modal itu tidak terbatas, tergantung omset yang kita punya, namun untuk pengambilan keuntungan, saya akan mengambil untung minimal 30% dari harga jual. Keuntungan akan lebih banyak didapatkan jika menjual batik dengan nominal kecil. Daripada menjual yang mahal untungnya sedikit dan jarang yang membeli. Namun tidak memustahilkan batik yang mahal juga tersedia di butik saya.
Modal untuk usaha bisnis butik plus biaya operasional :
            MODAL
1.      Belanja produk batik                           Rp 12.000.000
2.      Rak baju, patung dll                            Rp   2.000.000
3.      Hanger dll                                           Rp      500.000
4.      Biaya promosi awal                             Rp      500.000
Total modal                                                                 Rp 15.000.000

BIAYA
1.      Transportasi PP WSB-Pekalongan      Rp      100.000
2.      Air, listrik, telp  dll                              Rp      200.000
Total biaya                                                                  Rp       300.000
Prediksi keuntungan:
Dengan asumsi sehari rata-rata bisa menjual 10 produk. Harga rata-rata produk Rp 50.000 dengan keuntungan rata-rata 30% dari harga beli.
Maka pemasukan perbulan:
Penjualan/hari 10 produk @ Rp 50.000                                  = Rp      500.000
Jadi taksiran penjualan/bulan 300 produk @ Rp 50.000        = Rp 15.000.000
Keuntungan:
Rp 15.000.000 x 30% - Rp 300.000 (b. Operasional)             = Rp 4.200.000
Modal awal : keuntungan = Rp 15.000.000 : Rp 4.200.000   = 3,5 bulan
Melihat dari sisi keuangannya, usaha ini jelas sangat menguntungkan, namun perlu diwaspadai, karena usaha ini menyangkut fashion, maka perkembangan tren model menjadi tuntutan utama yang diperhatikan dalam kegiatan operasionalnya.

e.         Aspek Hukum
Usaha yang akan saya buat untuk pertama kali membutuhkan modal ≤ Rp 50.000.000, maka dapat dikategorikan sebagai usaha mikro. Terdapat beberapa ijin dalam mendirikan usaha, beberapa ijin yang diperlukan adalah SIUP, SITU, NPWP,


Terima kasih...

Email: agilr53@gmail.com   Lapangan pekerjaan sekarang mulai menurun orang orang yang terpilihlah yang biasanya dapat berkerja di perusahaan perusahaan besar yangmaju. Seharusnya kita sekarang berfikir lebih kreatif dan inofatif. Sekarang banyak orang orang  yang bekerja keras untuk bisa berkerja di perusahaan besar atau instansi yang menawarkan Gaji yang besartapi hasilnya NOL. Karena orang yang mau berkerta sangat melimpah dan lapangan pekerjaan yang sempit. Kita seharusnya bisa membuat lapangan pekerjaan yang banyak dan membantu orang orang yang mau berkerja tanpa harus mamiliki pengalaman berkerja yang banyak dan pendidikan yang tinggi. Sekarang banyak orang yang mulai mandiri dan berwira usaha dengan orang orang seperti yang saya lakunan saat ini dan hasilnya cukup memuaskan,,

BUTIK BATIK
a.        Aspek Pemasaran          :
Yang terpenting bagi sebuah butik adalah tempat yang strategis, sehingga dapat memudahkan calon pembeli untuk berkunjung ke butik saya. Memang sudah ada beberapa toko batik di Wonosobo, namun tidak membuat saya putus asa untuk membuat usaha butik batik. Tempat-tempat strategis di Wonosobo seperti:
1.      Wilayah pasar sandang
2.      Pinggir jalan di pusat kota

Menurut saya, batik sudah umum dimiliki semua orang di Indonesia, bahkan untuk hari Sabtu, banyak sekolah-sekolah yang mewajibkan siswanya memakai batik. Itu membuat peluang batik semakin digemari masyarakat.
Selain menunggu pembeli di toko, sebaiknya untuk menjemput bola,memasarkan di desa-desa, di kantor-kantor bahkan di sekolah-sekolah.
Promosi penting dilakukan untuk mengembangkan usaha butik saya, promosi lisan langsung ke calon pembeli, promosi menggunakan selebaran, atau promosi di sosmed.


b.        Aspek teknik dan teknologi       :
            Penentuan posisi butik bertujuan agar keberadaan butik sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat dijalankan secara ekonomis, efisien dan efektif. Tempat yang mudah dijangkau sarana transportasi.
            Masalah desain ruangan butik juga akan mencakup perencanaan fasilitas operasi yang akan digunakan. Teknologi yang digunakan dapat mempengaruhi pemasaran. Pembeli akan lebih dimudahkan untuk bertransaksi di kasir jika sudah menggunakan komputer yang bisa mengeluarkan nota pembelian yang dicetak seperti di mall. Namun untuk sebuah usaha butik yang baru dibangun, belum perlu untuk menggunakan sesuatu yang modern.
            Selalu menyediakan batik dengan model terbaru, menyederhanakan model untuk kelas ekonomi, menambah beberapa barang tambahan (seperti tas batik, sepatu batik, dll), menambah merk yang dapat bersaing, menambah pelayanan atau garansi kepuasan.
            Merencanakan harga lebih murah, menawarkan potongan harga menarik, menawarkan harga promosi pada saat tertentu.

c.         Aspek Lingkungan
Membangun sebuah butik batik saya rasa tidak menciptakan pencemaran lingkungan. Usaha ini tidak memiliki dampak negative secara fisik terhadap lingkungan sekitar. Tidak ada polusi udara yang ditimbulkan ataupun polusi suara. Karena saya tidak memproduksi batik sendiri melainkan membeli batik di Pekalongan untuk dijual kembali.
Pembeli tidak hidup sendiri, ia berinteraksi dengan keluarganya, saudaranya, teman-temannya, dan orang-orang di sekelilingnya. Pembeli adalah makhluk sosial yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya. Jika pembeli puas dengan butik saya, maka lingkungan sekitar pembeli juga akan ikut berkunjung ke butik saya.

d.        Aspek Finansial/Keuangan
Sebenarnya untuk masalah modal itu tidak terbatas, tergantung omset yang kita punya, namun untuk pengambilan keuntungan, saya akan mengambil untung minimal 30% dari harga jual. Keuntungan akan lebih banyak didapatkan jika menjual batik dengan nominal kecil. Daripada menjual yang mahal untungnya sedikit dan jarang yang membeli. Namun tidak memustahilkan batik yang mahal juga tersedia di butik saya.
Modal untuk usaha bisnis butik plus biaya operasional :
            MODAL
1.      Belanja produk batik                           Rp 12.000.000
2.      Rak baju, patung dll                            Rp   2.000.000
3.      Hanger dll                                           Rp      500.000
4.      Biaya promosi awal                             Rp      500.000
Total modal                                                                 Rp 15.000.000

BIAYA
1.      Transportasi PP WSB-Pekalongan      Rp      100.000
2.      Air, listrik, telp  dll                              Rp      200.000
Total biaya                                                                  Rp       300.000
Prediksi keuntungan:
Dengan asumsi sehari rata-rata bisa menjual 10 produk. Harga rata-rata produk Rp 50.000 dengan keuntungan rata-rata 30% dari harga beli.
Maka pemasukan perbulan:
Penjualan/hari 10 produk @ Rp 50.000                                  = Rp      500.000
Jadi taksiran penjualan/bulan 300 produk @ Rp 50.000        = Rp 15.000.000
Keuntungan:
Rp 15.000.000 x 30% - Rp 300.000 (b. Operasional)             = Rp 4.200.000
Modal awal : keuntungan = Rp 15.000.000 : Rp 4.200.000   = 3,5 bulan
Melihat dari sisi keuangannya, usaha ini jelas sangat menguntungkan, namun perlu diwaspadai, karena usaha ini menyangkut fashion, maka perkembangan tren model menjadi tuntutan utama yang diperhatikan dalam kegiatan operasionalnya.

e.         Aspek Hukum
Usaha yang akan saya buat untuk pertama kali membutuhkan modal ≤ Rp 50.000.000, maka dapat dikategorikan sebagai usaha mikro. Terdapat beberapa ijin dalam mendirikan usaha, beberapa ijin yang diperlukan adalah SIUP, SITU, NPWP,


Terima kasih...
Email: agilr53@gmail.com

0 komentar: