BANDUNG - Ada sisi lain di balik tewasnya Mahesa Praja (17), anak Letkol (Inf) R Rudi Martiandi pada Minggu 22 Juni 2014. Apa itu?
Pada
Sabtu 21 Juni malam, ibu Praja menelefon Fitri (34), seorang pengusaha
makanan. Sang ibu memesan nasi kotak sebanyak 50 porsi.
“Ibunya menelefon saya pesan nasi," ujar Fitri saat ditemui di sekitar dumah duka, Senin (23/6/2014).
Rencananya,
nasi kotak itu akan dibagikan kepada para tetangga dan teman-teman
Praja, kemarin. Nasi kotak itu sebagai bentuk syukur bahwa Praja baru
saja tamat membaca Alquran (khataman).
“Praja baru khatam Alquran, jadi minta dibikinin nasi buat dibagikan,” ungkapnya.
Namun
rencana itu molor. Nasi kotak baru dibagikan hari ini. “Ini mau
dibagikan ke tetangga sama ke Kodim,” jelasnya sambil merapikan nasi
kotak di bagian depan sepeda motornya.
Fitri mengaku kaget
mendengar kabar Praja telah meninggal dunia. Tak hanya itu, Aura dan
pembantu bernama Acim juga ditemukan tewas.
“Apalagi saya setiap hari kasih (pesanan) makanan ke mereka," tuturnya.
Saat
ditanya apakah Fitri merasakan ada keanehan di rumah keluarga anggota
TNI itu sebelum Praja dan adiknya ditemukan tewas, Fitri mengaku tidak
melihatnya. “Biasa-biasa saja," tandasnya.
Senin, 23 Juni 2014
Home Bandung Bandung Raya Kisah Khataman Alquran di Balik Tewasnya Anak Anggota TNI
20.11
Belum ada komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar