Senin, 23 Juni 2014

Home Bandung Bandung Raya Kisah Khataman Alquran di Balik Tewasnya Anak Anggota TNI

Fitri hendak mengantarkan pesanan nasi kotak ke keluarga korban (Foto: Oris/Okezone) Fitri hendak mengantarkan pesanan nasi kotak ke keluarga korban (Foto: Oris/Okezone) BANDUNG - Ada sisi lain di balik tewasnya Mahesa Praja (17), anak Letkol (Inf) R Rudi Martiandi pada Minggu 22 Juni 2014. Apa itu?

Pada Sabtu 21 Juni malam, ibu Praja menelefon Fitri (34), seorang pengusaha makanan. Sang ibu memesan nasi kotak sebanyak 50 porsi.

“Ibunya menelefon saya pesan nasi," ujar Fitri saat ditemui di sekitar dumah duka, Senin (23/6/2014).

Rencananya, nasi kotak itu akan dibagikan kepada para tetangga dan teman-teman Praja, kemarin. Nasi kotak itu sebagai bentuk syukur bahwa Praja baru saja tamat membaca Alquran (khataman).

“Praja baru khatam Alquran, jadi minta dibikinin nasi buat dibagikan,” ungkapnya.

Namun rencana itu molor. Nasi kotak baru dibagikan hari ini. “Ini mau dibagikan ke tetangga sama ke Kodim,” jelasnya sambil merapikan nasi kotak di bagian depan sepeda motornya.

Fitri mengaku kaget mendengar kabar Praja telah meninggal dunia. Tak hanya itu, Aura dan pembantu bernama Acim juga ditemukan tewas.

“Apalagi saya setiap hari kasih (pesanan) makanan ke mereka," tuturnya.

Saat ditanya apakah Fitri merasakan ada keanehan di rumah keluarga anggota TNI itu sebelum Praja dan adiknya ditemukan tewas, Fitri mengaku tidak melihatnya. “Biasa-biasa saja," tandasnya.

0 komentar: