Rabu, 10 Desember 2014

Metode 3 dari 3: Menguasai Seni Kaligrafi

Disunting oleh WikiHowID Editor
Kaligrafi (artinya "menulis indah" dalam bahasa Yunani) merupakan seni tulis tangan dekoratif. Kaligrafi sudah dipraktikkan selama ribuan tahun oleh berbagai budaya. Meskipun di masa lalu lebih sering digunakan untuk tujuan religius, saat ini kaligrafi telah digunakan untuk berbagai tujuan. Jika Anda ingin mempelajari seni yang indah ini, bacalah artikel berikut ini.
Iklan

Metode 1 dari 3: Menulis Kaligrafi

  1. 1
    Buat garis bentuk atau sketsalah bentuk dan penempatan huruf secara umum. Jika diinginkan, buatlah garis bentuk di mana Anda ingin huruf itu dituliskan. Anda boleh hanya membuat garis-garis dasar atau membuat garis posisi untuk setiap huruf. Jika Anda ingin lebih rinci, Anda dapat membuat desain seluruh halaman sebelum memulainya.
    • Gunakan penggaris untuk membuat jarak antar-huruf yang tepat dan lihatlah referensi gaya yang disukai agar Anda dapat menyalin gaya umum huruf-huruf tersebut.
    Iklan
  2. Write in Calligraphy Step 2.jpg
    2
    Pegang alat tulis dengan benar. Kuas kaligrafi dipegang dengan cara berbeda dibanding pena. Kuas juga dipegang secara berbeda tergantung apakah Anda menulis kaligrafi Barat atau Timur. Memegang alat dengan cara yang benar akan membantu Anda menulis huruf dengan benar.
    • Untuk kaligrafi Timur, pegang kuas sehingga nyaris tegak dengan tiga jari pertama dari tangan kanan jika Anda tidak kidal. Semakin dekat pegangan Anda dengan bulu kuas, semakin tegas garisnya. Pada gaya ini, sebaiknya posisi siku tangan cukup tinggi dan tangan stabil. Gerakkan kuas hanya dengan jari.
    • Untuk kaligrafi Barat yang memakai kuas, pegang kuas dengan cara yang sama seperti memegang kuas cat secara normal. Pemakaian kuas untuk kaligrafi Barat, dibanding memakai pena, akan membuat hurufnya berbentuk lebih bundar dan luwes.
    • Untuk kaligrafi Barat atau Arab, pegang pena dengan sudut tetap sebesar 30 sampai 60 derajat dengan ujung dari mata pena menjauh dari Anda, dipegang ke atas dan arahnya agak miring ke kiri (dengan asumsi memakai tangan kanan). Ketika bagian yang lebar dari mata pena sejajar dengan kertas, akan dihasilkan garis yang lebih tebal, dan ketika tegak lurus, dihasilkan garis yang lebih tipis. Pena bulu bekerja dengan cara yang sama.
  3. 3
    Buat huruf. Bentuklah huruf di kertas. Perhatikan bagaimana Anda memegang alat tulis. Gunakan tebal garis yang bervariasi untuk membuat bentuk huruf yang bagus. Usahakan gerakan jari dan tangan Anda mantap dan proporsional.
    • Jangan menggerakkan alat tulis terlalu lambat. Hal ini akan mengakibatkan terlalu banyak tinta yang berada di atas kertas dan membuat garis-garis yang becek dan tidak rata.
    • Biarkan tinta mengering sebelum menyentuh huruf. Pastikan agar tumit tangan tidak menyentuh kertas, karena dapat menyebabkan tinta tercoreng.
  4. 4
    Gunakan tekanan untuk mengendalikan lebar garis. Tentunya Anda ingin memakai variasi lebar garis untuk membuat huruf-huruf Anda memiliki tampilan kaligrafi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengendalikan sudut alat tulis, tapi acap kali alat itu lebih sering dikendalikan dengan tekanan. Tekanlah ke bawah sedikit lebih keras selama beberapa saat untuk mendapatkan garis yang lebih tebal dan gunakan sentuhan yang sangat ringan untuk membuat garis-garis yang sangat tipis selebar rambut.
    • Mata pena atau ujung pena yang berbeda juga akan membantu dalam membuat ketebalan garis yang berbeda. Ada banyak mata pena yang berbeda dan mata pena tertentu lebih baik untuk gaya tulisan tertentu dibanding gaya lainnya.
  5. 5
    Gunakan urutan gerakan yang benar. Setiap huruf atau lambang akan terdiri dari beberapa bagian berbeda. Bagian-bagian itu ditulis dalam satu gerakan utuh sehingga disebut coretan. Urutan coretan yang dilakukan akan berpengaruh pada huruf yang ditulis, jadi berhati-hatilah.
    • Urutan coretan akan berbeda untuk jenis kaligrafi yang berbeda. Cara terbaik untuk mengetahui cara melakukannya adalah membaca buku kaligrafi. Sebuah trik untuk kaligrafi Barat pada intinya adalah menggunakan coretan yang sama seolah menulis secara normal (misalnya, garis vertikal, lalu horizontal).
    • Urutan coretan tidak hanya memastikan bahwa bagian-bagian itu terhubung dengan benar dan rata, tapi juga sering memiliki arti filosofis yang penting!
  6. 6
    Lindungi permukaan kertas. Anda harus memastikan agar kertas yang digunakan untuk menulis tidak tercoreng. Hal ini membutuhkan perencanaan. Menulislah dengan cara sedemikian rupa hingga tangan Anda tidak menyentuh tinta yang masih basah. Anda juga harus melindungi kertas dari segala sesuatu yang mungkin melekat di tangan, misalnya minyak. Anda dapat menaruh lembar kertas tambahan di bawah tempat di mana tangan berada untuk membantu melindungi kertas yang ditulisi.[1]
  7. 7
    Tambahkan dekorasi. Setelah tinta mengering, Anda dapat menambah dekorasi dan rincian. Hal ini dapat berupa ilustrasi, warna, atau hiasan emas. Semuanya ini akan membuat tulisan Anda menonjol dan memberikan lebih banyak ciri khas dan daya tarik.

Metode 2 dari 3: Berlatih Menyempurnakan Keahlian

  1. 1
    Berlatihlah dengan bebas. Anda dapat berlatih dengan menulis memakai alat apa pun pada kertas apa pun yang tersedia. Hal yang terpenting adalah Anda mendapat manfaat dari tangan yang stabil dan pemahaman tentang cara memvariasikan lebar garis tulisan. Berlatih dengan bebas akan membuat Anda mendapat pengalaman dengan cepat dan mudah karena dapat dilakukan di mana saja dengan bahan-bahan yang minimal dan hanya sedikit perencanaan.
  2. 2
    Gunakan bantuan dengan garis kotak-kotak. Jika Anda ingin berlatih sedikit lebih resmi, siapkan garis kotak-kotak untuk berlatih. Gambarlah garis kotak-kotak secara samar memakai pensil, dengan kotak berupa bujur sangkar yang berukuran panjang dan lebar sekitar 2,5 sentimeter. Isilah setiap baris dengan huruf yang sama yang ingin dipraktikkan hingga coretan Anda rata dan tampak bersih.
  3. 3
    Jiplak coretan dari karya orang lain. Anda juga dapat belajar dengan mencoba membuat ulang karya orang lain. Carilah gambar kaligrafi, baik dari Internet ataupun buku-buku kaligrafi, dan tutup gambar dengan kertas jiplak. Menulislah pada kertas jiplak, dengan mencoba membuat ulang coretan dari gambar aslinya. Jika Anda bermaksud memakai tinta, hati-hatilah jangan sampai tintanya menembus kertas jiplak dan lakukan persiapan sebelumnya.
    • Karena ada kemungkinan timbul masalah tinta yang menembus kertas jiplak, usahakan selalu memakai fotokopi atau cetakan yang murah dari karya yang Anda jiplak. Hal ini akan mencegah Anda merusak gambar asli.
  1. 1
    Tentukan gaya yang tepat untuk Anda. Ada beberapa jenis kaligrafi sesuai tradisi kaligrafi yang ada di berbagai belahan dunia. Anda harus menentukan yang cocok berdasarkan yang Anda sukai dan mengapa Anda ingin belajar kaligrafi.
    • Kaligrafi Barat merupakan gaya yang dikenal sebagian besar orang-orang berbahasa Inggris. Gaya ini muncul bersamaan dengan terciptanya tulisan Latin. Gaya ini paling sering tampak di dalam Alkitab dan naskah-naskah bergambar, acap kali disertai gambar-gambar.
    • Kaligrafi Timur merupakan gaya tulisan dekoratif dari Jepang, Cina, atau Korea. Sebagai praktik yang umum dan terhormat di negara-negara Timur, kaligrafi biasanya digunakan untuk menulis puisi dan ditambahkan pada lukisan-lukisan dan karya seni lainnya.
    • Kaligrafi Arab biasanya merupakan bentuk seni religius, yang merupakan hal umum dalam dunia Islam. Para Muslim percaya bahwa membuat seni yang menggambarkan hal yang nyata adalah salah secara moral (karena menghina Tuhan). Kaligrafi sebagai bentuk seni utama dari budaya muncul sebagai reaksi atas hal ini.
  2. 2
    Buat sketsa dari gagasan Anda. Sebelum memulai tulisan baru, sebaiknya buatlah sketsa gagasan. Pikirkan apa yang ingin Anda tulis dan di mana ingin menulisnya. Pikirkan ruang yang ingin Anda isi dan bagaimana akan mengisinya. Buatlah beberapa gambar secara cepat dan berukuran kecil (dengan memakai pena atau pensil biasa pada kertas kosong) untuk membantu Anda dalam membuat gambar akhir.
  3. 3
    Gunakan kertas gambar terbaik. Anda membutuhkan kertas untuk menggambar. Kertas ini dapat berupa kertas cetak yang umum atau kertas kaligrafi yang berkualitas. Gunakan bahan apa pun yang cocok dengan Anda. Kertas dapat dibeli dari toko peralatan kantor, toko buku, dan lain-lain.
    • Sebaiknya Anda memilih kertas yang halus. Hal ini untuk menghindari alat tulis menarik kertas atau dibelokkan oleh kertas. Jangan menggunakan kertas yang berminyak atau berbahan lilin. Kertas semacam ini akan mencegah kertas menyerap tinta. Sudah pasti Anda tidak ingin memakai kertas yang membuat tinta menggenang melainkan mengering dengan cepat.
    • Carilah kertas yang ditandai "bebas asam" (dibuat dari bahan dengan pH netral) dan cocok disimpan dalam waktu yang lama. Hal ini akan memastikan tulisan tidak cepat rusak. Sebaiknya carilah juga kertas "khusus", yaitu kertas yang telah dirancang untuk mencegah tinta menggenang.[2]
  4. 4
    Carilah alat tulis yang tepat. Anda membutuhkan peralatan untuk menulis kaligrafi. Meskipun secara teknis Anda dapat menulis kaligrafi dengan alat tulis apa saja, tapi ada beberapa alat tulis tertentu yang dianggap lebih baik dibanding yang lain. Namun, alat tulis mana yang akan Anda gunakan tergantung pada jenis kaligrafi yang dilakukan dan alat tulis apa yang terasa paling sesuai untuk Anda.
    • Pena celup adalah pena yang dicelupkan ke dalam tinta. Pena ini terdiri dari gagang pena berbahan kayu, plastik atau tulang dan mata pena logam (bagian berujung runcing yang akan bersentuhan dengan kertas). Mata pena dicelupkan ke dalam tinta dan tinta akan tersimpan di dalam mata pena. Pena jenis ini paling umum digunakan untuk menulis kaligrafi Arab dan Barat meskipun dapat juga digunakan untuk menulis kaligrafi Timur.
    • Pulpen mirip dengan pena celup tapi mengambil tinta dari kantong yang berada di dalam pena. Meskipun tinta ini kadang harus diganti atau diisi ulang, Anda tidak perlu mencelupkan pena ke dalam tinta seperti dengan pena celup.
    • Kuas, paling umum digunakan dalam menulis kaligrafi Timur dan juga kaligrafi Barat, memiliki berbagai ukuran, tapi biasanya sama bentuknya. Kuas dicelupkan ke dalam tinta, memakai tekanan dan pengarahan gerakan sang penulis untuk membentuk variasi garis.
  5. Write in Calligraphy Step 7.jpg
    5
    Gunakan tinta terbaik untuk gaya Anda. Anda membutuhkan tinta untuk menulis. Ada banyak jenis tinta. Tinta mana yang Anda pilih sebagian akan tergantung alat tulis yang digunakan. Tinta memiliki variasi warna, tapi hitam adalah warna yang paling umum digunakan dalam semua gaya kaligrafi. Gunakan warna apa saja yang Anda sukai.
    • Tinta batangan, yang juga membutuhkan batu tinta, adalah tinta padat berbentuk batang yang harus digosokkan dan dicampur dengan sedikit air agar membentuk tinta sebelum dapat digunakan untuk menulis. Tinta jenis ini adalah pilihan yang bagus untuk kaligraf karena dapat membuat berbagai tingkat warna dari tinta yang sama, tergantung cara mencampurnya. Tinta batangan dapat ditemukan di toko khusus yang menjual berbagai benda yang berhubungan dengan budaya Asia, atau carilah di internet.
    • Tinta botolan adalah tinta yang paling umum digunakan untuk menulis kaligrafi. Tinta ini dikemas dalam botol kecil dan alat tulis akan dicelupkan ke dalamnya. Tinta India adalah jenis tinta botolan yang paling umum digunakan dalam kaligrafi. Tinta ini dapat dibeli di toko Gramedia.
    • Tinta pulpen adalah jenis khusus dari tinta berbasis zat warna yang digunakan untuk pulpen. Pena jenis ini harus menggunakan tinta pulpen karena jenis tinta lainnya akan menyumbat pena. Tinta pulpen dikemas dalam kantong tinta yang telah terisi, yang ditempatkan di dalam pena, atau dikemas dalam botol tinta yang harus Anda isikan sendiri.
  6. 6
    Gunakan penggaris atau alat pemandu lainnya untuk memberikan tampilan yang terlihat profesional. Anda mungkin ingin membuat garis panduan sendiri, untuk memastikan tulisan yang lurus. Atau mungkin Anda ingin menulis melewati garis lengkung atau melingkar dan membutuhkan acuan. Penggaris dan alat panduan lainnya dapat membantu membuat tulisan yang terlihat profesional dan rata.
  7. 7
    Gunakan pita perekat atau pemberat untuk mengurangi rasa frustrasi. Anda mungkin ingin memakai pita perekat atau pemberat untuk menahan kertas di posisinya ketika sedang menulis. Hal ini akan mencegah posisi kertas menjadi miring atau bergeser ketika menulisinya. Anda juga dapat memakai penjepit atau papan gambar.
    • Hati-hatilah memilih jenis pita perekat yang digunakan. Jika rekatannya terlalu kuat, Anda akan merobek kertas ketika mencoba melepas pita perekat.

0 komentar: