Senin, 23 Juni 2014

jasa kiai idris

PBNU: Jasa Kiai Idris Tidak Hanya untuk Lirboyo Ketum PBNU Kh Said Aqil Siroj (Foto: Dok Okezone) JAKARTA - Kepergian KH Idris Marzuki meninggalkan duka mendalam di kalangan umat Islam. Dedikasinya semasa hidup bukan hanya untuk mengurus para santrinya di Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien, tapi juga seluruh umat.

“Mbah Kiai Idris meninggal dengan tenang, karena meninggalkan murid-murid dalam kondisi yang sekarang sudah bagus. Jasanya besar, tidak hanya untuk Lirboyo, tapi umat Islam, warga NU pada umumnya,” kenang Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Senin (9/6/2014).

Secara pribadi dan sebagai pucuk pimpinan Nahdatul Ulama, Kiai Said mengaku sangat kehilangan sosok panutan. “Saya sebagai murid tentu sangat kehilangan, sangat berduka. Atas nama pribadi dan Nahdlatul Ulama, saya sampaikan belasungkawa. Insya Allah siang ini saya akan ke Kediri untuk takziah,” ujarnya.

Kiai Said lantas mengenang kisahnya selama menimba ilmu di Lirboyo dan berinteraksi dengan Kiai Idris selepas lulus dari pesantren. Dari situ Kiai Said menyimpulkan bahwa Mbah Idris adalah ulama besar, sederhana, dan zuhud karena sama sekali tidak memikirkan dunia. “Saya masih ingat Muktamar (NU) di Lirboyo dulu, bagaimana beliau berusaha keras bisa sukses, padahal fasilitas yang ada saat itu tidak sebagus sekarang,” tuturnya.

“Saya bertemu terakhir kemarin tanggal 4 Juni 2014, saat sama-sama ke Pesantren Ploso (Haul Ploso). Tidak ada pesan apapun, Beliau juga masih senyum-senyum. Memang sudah sakit, tapi masih tenang, cerdas (dalam bicara),” imbuhnya.

Selain menyempatkan untuk bertakziah dan memberikan penghormatan terakhir kepada Mbah Idris, Kiai Said juga mengajak seluruh nahdliyin dan umat Islam untuk mendoakan almarhum.

“Mari kita yang berkesempatan langsung takziah ke rumah duka, kita berikan penghormatan terakhir. Yang tidak memungkinkan, sunah hukumnya kita dirikan salat ghaib. Insya Allah almagfurllah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah,” ujar Kiai Said seraya berdoa

0 komentar: